Sabtu, 09 Mei 2015

PENTINGNYA MENGENAL SIAPA MANUSIA

         Pepatah Mengatakan tak kenal maka tak sayang , dalam  hal ini  mengenal adalah suatu hal yang sangat yang penting, karena dari mengenal maka kita bisa menjalin hubungan dengan orang lain. Namun dalam pengenalan kita terhadap orang Lain ada hal yang lebih penting yang terdahulu harus manusia lakukan yaitu mengenal diri sendiri, bagaimana mungkin kita bisa mengenal orang lain dengan baik jika kita tidak mengenal diri kita sendiri, pengenalan diri sendiri dengan baik akan mempengaruhi bagaimana kehidupan kita, karena dampak dalam pengenalan diri kita berdampak kepada berbagai aspek di dalam hidup ini. Pemahaman diri kita harus di dasari dengan kebenaran dasar ini sangat penting karena dasar ini merupakan pondasi yang akan menjadi patokan dalam mengetahui diri sendiri. Tujuan dari pengenalan diri yang benar yang di dasari dengan kebenaran adalah supaya manusia berkenan di hadapan Tuhan. Sehingga manusia berbeda dengan binatang, manusia memliki landasarn moral, etika, dll yang tidak di miliki oleh binatang, jadi hewan tidak mengenal siapa dirinya. 

Manusia yang mengerti tentang dirinya sendiri akan mengerti bagaimana dia memperlakukan dirinya di hadapan Tuhan dan cara yang di gunakan pasti adalah dengan cara yang benar.  Dapat di gambarkan seperti seorang anak di hadapan orang tuanya jika dia mengenal siapa dirinya sebagai seorang anak. pengenalan ini akan menjadi dasar bagaimana seseorang berhubungan dengan Tuhan.
Seseorang yang mengenal dirinya sendiri orang tersebut akan memperlakukan dirinya dan diri orang lain dengan benar. pengenalannya itu akan berdampak karena dia memiliki kesadaran di dalam dirinya yang tidak hanya bergerak ke arah dalam, namun juga bergerak ke arah luar yang dampat memberikan suatu perubahan di mana dia berada, saat dia dapat menghargai dirinya sendiri maka dia akan bisa menghargai orang lain. Tidak akan mungkin orang yang tidak bisa menghargai dirinya sendiri akan bisa menghargai orang lain. Tidak akan mungkin jika orang tersebut tidak dapat mengasihi diri sendiri akan mengasihi orang lain. Hubungan yang tidak dapat terpisahkan dalam pengenalan diri sendiri adalah berhubungan antara kita dengan Tuhan, dan kita dengan sesama dan alam semesta ini,  hal ini mutlak dan tidak akan pernah terpisahkan. 
Dalam Kisah Penciptaan manusia berbagai bangsa - bangsa memiliki kisah masing - masing kisah Penciptaannya, seperti kisah Penciptaan manusia dari Babel yaitu dewa - dewa Babel menciptakan manusia dengan tujuan supaya manusia dapat melaksanakan pekerjaan  para dewa dan mencukupi keperluan mereka. Berbeda dengan Penciptaan versi alkitab  yang menciptakan manusia sebagai mahkota pencitaan (Yongki Karman, Bunga Rampai, hal 22). Dalam kesepesialan manusia sebagai mahkota penciptaan, namun manusia memiliki tanggung jawab yang tidak terlepas di dalam hidupnya, yaitu manusia ntuk mengelola bumi inisebagai bentuk peertanggung jawaban kepada Tuhan/ sebagai bentuk pelayanannya kepada Tuhan. Namun pada kenyataannya bumi mengalami kerusakan karena manusia tidak melakukan tanggung jawabnya dengan benar, alam yang ada menjadi rusak, sifat manusia  yang tidak pernah puas adalah pemicu dari kerusakan tersebut, kalau banyak terjadi bencana alam maka hal tersebut jadi perenungan untuk kita kemungkinan itu adalah kesalahan manusia sendiri juga. 


Dasar kita untuk mengenal manusia yaitu kita ambil dari alkitab dalam Kejadian 1:26-27;2:7, ayat yang menjelaskan mengenai penciptaan manusia yang diciptakan menurut gambar dan Rupa Allah dalam bahasa Ibraninya adalah tselem (gambar yang asli, patung atau model) dan demuth (copi atau tebusan), pengertiannya adalah manusia diciptaan segambar dengan Allah. 
kata tselem ini menunjukan mengenai apa yang di miliki Allah seperti perasaan, pikiran dan kehendak Allah tersebut di miliki juga oleh manusia, dan kata demuth memiliki pengertian yaitu keserupaan yang menunjuk kepada kualitas atas komponen  - komponen tersebut (pikiran, perasaan, kehendak). Gambaran Allah merupakan sesuatu yang interen di dalam diri manusia yang tidak dapat terlepas dari manusia, komponen yang di miliki Allah ada dalam diri manusia sekalipun manusia terjatuh di dalam dosa, saat manusia masiih memiliki komponen tersebut maka manusia tersebut harus menghargai hal tersebut. 

Manusia di ciptakan lebih mulia dari ciptaan yang lain karena manusia adalah citra dari segala ciptaan Allah, manusia diciptakan menurut gambar Allah maka manusia didedikasikan bahwa manusia memiliki keberadaan da kemampuan seperti Allah, namun harus di garis bahawahi bahwa keberadaan dan kemampuan Allah adalah yang sempurna di banding manusia. 

Keberadaan tersebut menyebabkan manusia memiliki kemampuan intelektual(rasio) yang menyebabkan manusia dapat berpikir, berlogiaka, menganalisis. Manusia memiliki perasaan dan emosi. manusia memiliki kehendakan untuk memilih, maka dari itu manusia mempunyai kehendak bisa taat kepada Tuhan atau tidak. pada kelanjutannya manusia jatuh kedalam dosa karen ini merupakan pilihannya, maka dari itu kerusakan gambar Allah yang ada dalam manusia terjadi (Rm 3:23) maka komponen yanng ada dalam dirinya manusia digunakan tidak lagi untuk kepuasan Allah namun dalam kepuasan diri manusia itu sendiri. karakter manusia jadi rusak, tidak segambar lagi dengan Allah. 

Maka dari itu perlunya perbaikan dalam diri manusia, dalam hal ini manusia perlu yang namanya penyelamat yang dapat bisa memperbaiki hubungan antara Allah dengan manusia dan manusia memperoleh kesalamatan itu. jadi karakter yang sudah rusak ini diperbaiki kembali. Di Perlukan proses keselamatan yang akan terlihat dalam perubahan yang nyata pada manusia.Maka orang yang memiliki keselamatan tersebut akan terlihat dalam  perubahan hidupnya karena kesadaran dalam dirinya yang sadar siapakah manusiatersebut, perubahan tersebut akan menunjukan kepada perubahan yang mengarah kembali serupa dengan Allah. Yesus merupakan contoh pribadi yang menunjukan keserupaan dengan Allah yang sempurna. perubahan tersbut terlihat dari pertumbuhan kedewasaan iman seseorang. 

Yang harus manusia sadari tentang kejatuhan diri manusia kepada dosa adalah manusia di ambang kebinasaan yaitu maut yang kekal  (Rm 6:23). Maut disini bukanlah berbicara tempat atau lokasi namun berbicara mengenai msebuah kondisi atau keadaan di mana manusia terpisah dengan Allah. Keselamatna yang manusia perlukan hanya dapat di peroleh dalam Yesus dengan tujuan adalah memperdamaikan dengan Allah Bapa, keselamatan ini membangun persekutuan dengan Tuhan. keselamtan mengembalikan manusia untuk dapat bersekutu dengan Tuhan bergaul dan berinteraksi dengan perciptanya, ini merupakan persiapan di mana memasuki kehidupan kekal yang biasa di sebut sorga. jadi manusia harus memiliki kualitas hidup, standar kualitas hidup manusia itu adalah seperi bagaimana Yesus hidup.

Inilah mengapa pengenalan siapa manusia sangat  penting, dengan tujuan supaya manusia mengerti siapa sebenarnya dirinya dengan mengenal siapa dirinya sendiri maka manusia akan mengenal siapa Allah yang dia sembah. Dengan mengenal siapa diri manusia maka akann timbul kessadaran bahwa manusia memerlukan keselamatan karena manusia peribadi yang berdosa. Dengan pengertian yang benar maka kita kan bertindak benar. Tuhan memberkati. (efs)






Sumber Pendukung :
Karman,Yongki.2013. Bunga Rampai TPL. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Khotbah Dr. Erastus Sabdono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar