Minggu, 24 Mei 2015

Kesaksian Victoria Nehale Mengenai Neraka: Waktu Semakin Habis


Saya dilahirkan dan dibesarkan dan tinggal di Namibia dan menyerahkan hidupku bagi Yesus pada 06 February, 2005. Tuhan Yesus Kristus telah menyatakan banyak hal dalam spiritual kehidupanku termasuk beberapa perjalanan ke Neraka. Tuhan memberi petunjuk agar membagikan pengalaman ini dengan orang; Dia juga memperingatkan saya untuk tidak menambahkan atau mengurangi dari apa yang Tuhan Yesus Kristus telah tunjukan atau katakan.Saya selesai menulis buku ini, akhir tahun 2006, saya dikunjungi 33 kali oleh Tuhan Yesus Kristus. Setiap kunjungan, Tuhan mengatakan sebelum pergi bahwa: WAKTU SEDANG TERBURU HABIS. 


Perjalanan pertama ke Neraka

Pada akhir pekan 23 Juli 2005, Saya menumpang taksi selama 30 menit dari kota Ondangwa dimana saya tinggal dan bekerja, ke kampungku, ber-akhir pekan bersama orang tuaku. Pada perjalanan pulang, Saya rasakan sesuatu yang luarbiasa akan terjadi malam itu.Saya tiba di rumah sekitar jam 18.00 saat makan malam disiapkan. Saya berada di dapur dengan semua keluarga, berbaring dilantai beralaskan selimut tua, sementara keponakan dan kemenakan kecilku nyanyikan lagu-lagu sekolah minggu mereka. Tiba-tiba urapan yang berat turun padaku, tubuhku menjadi sangat lemah, dan saya pingsan dalam Kuasa Allah. Saya melihat seorang lelaki, memakai sebuah jubah putih panjang dan ikat pinggang berwarna sama, berjalan ke-arah dimana saya berbaring. Cahaya yang luar biasa mengelilingi-Nya seolah-olah bersinar dari-Nya. Dia memakai sandal coklat; Wajah-Nya seperti orang timur tengah,dan kulitnya indah.Wajah-Nya sangat ramah dan penuh kemuliaan tetapi saya tak dapat melihat mata-Nya. Saat Dia berbicara, Suara-Nya sangat lembut, Ramah dan penuh Kasih, namun berkuasa; gelombang-gelombang kasih keluar dari rupa-Nya.


Dia mengulurkan tangan-Nya dan mengangkatku. Tiba-tiba saya berada dalam tubuh yang indah, tubuh transformasiku; saya terlihat seperti umur saya pada saat delapan belas tahun. Saya memakai jubah putih dan ikat pinggang putih. Walaupun jubahku putih, namun bahannya berbeda dari lelaki yang berjubah putih tersebut. Jubah-Nya bersutera indah yang tak dapat di- gambarkan.

Dia berkata, suara-Nya lemah lembut dan penuh kasih: “Victoria, Aku mau engkau ikut Aku; Akan Kutunjukan hal-hal yang menakutkan, akan Kubawa ke tempat di mana engkau tak pernah berada sebelumnya di seluruh hidupmu”. Dia memegang tangan kananku dan kami
 pun pergi. Seolah-olah kami berjalan di udara dan terus naik. Dalam perjalanan, Saya letih dan berkata pada-Nya bahwa saya tak dapat melanjutkan perjalanan dan memohon agar membawaku kembali. Namun, Dengan lembut Dia memandangku dan berkata, “engkau tidak letihengkau baik. Jika letih Aku akan menggendong-mu. Namun, saat ini engkau baik.Damai menyertaimu. Mari kita pergi.”

Tempat dimana kami tiba sangat kering, lebih buruk dari padang kering yang diketahui manusia, tak ada tanda kehidupan sedikitpun. Tak ada pepohonan atau rumput atau suatu tanda-tanda kehidupan. Sungguh tempat yang sangat tertekan.

Kami tiba di-gerbang, Dia menoleh padaku dan berkata
“Victoria,kita akan masuk melalui gerbang, dan hal yang engkau saksikan akan sangat menakutkanmu dan menggoncangkanmu. Namun,kuatkan kepercayaanmu sebab engkau dalam lindungan-Ku ketempat engkau Ku-bawa. Bukalah matamu dan perhatikanlah segala sesuatu yang Kutunjukan padamu.” Saya terkejut dan menangis. Saya memprotes dan memohon agar Ia membawaku kembali. Saya berkata bahwa saya tak suka pergi kesana sebab saya dapat melihat kedalam melalui gerbang. Dia memandangku dan berkata, “Damai menyertaimu; Aku menyertai-mu. Kita harus masuk, sebab waktu terburu habis.”

Kami masuk melalui gerbang. Saya tak dapat menggambarkan padamu kengerian tempat itu. Saya mengaku tak ada tempat diseluruh jagat raya ini seburuk itu. Tempat itu sangat besar dan kurasakan seperti melebar terus menerus. Tempat itu sangat gelap pekat dan 
panasnya tak dapat diukur: panasnya melebihi panas api. Saya tak dapat melihat puncah api atau pusat panas itu tetapi sungguh sangat PANAS. Tempat itu dipenuhi dengan serangga berbagai ukuran dan warna; hijau, hitam, dan abu-abu. Segala jenis serangga ada disana juga, ada yang pendek, tebal, cacing hitam dimana-mana, memanjat disana-sini. Cacing-cacing itu mulai memanjati kami dan serangga-serangga itu mulai mengerumuni kami. Tempat itu dipenuhi benda-benda menjijikkan; tak ada kata-kata yang pantas bagi segala sesuatu yang ada disana. Aromanya seperti daging busuk tetapi seratus kali lebih buruk dari daging busuk yang pernah dalam hidupku. Tempat itu dipenuhi dengan keluhan tangisan dan kertakan gigi, bersamaan dengan setan-setan dan kekejian tertawanya.

Hal terburuk di tempat ini ialah dipenuhi manusia. Tak terhitung banyaknya orang
 yang berbentuk tengkorak. Dapat kupastikan bahwa tengkorak-tengkorak ini adalah manusia sebab aku kenal beberapa sanak saudara-ku dan orang-orang desaku. Tulang mereka gelap berabu-abu dan sangat kering. Mereka memiliki gigi-gigi tajam panjang seperti binatang liar. Bermulut besar dan lebar dan lidah mereka panjang dan merah menyala. Tangan dan kaki mereka panjang, jari-jari kaki kurus dan jari tangan panjang, kuku-kuku tajam. Beberapa dari mereka memiliki ekor dan tanduk.

Ada 
setan-setan yang bergabung dengan mereka: setan yang rupanya seperti buaya dan berjalan dengan empat kaki. Mereka terlihat senang dengan lingkungannya dan terus menerus mengganggu dan menekan manusia. Suara yang dikeluarkansetan-setan ini seperti suara perayaan, sebagaimana mereka terlihat gembira dan bebas; mereka bahkan selalu berdansa dan melompat. Manusia, disisi lain, terlihat sangat tertekan dan depresi; tak ada pertolongan dan pengharapan. Suara-suara manusia ini disebabkan oleh penderitaan yang sangat; mereka menangis, menjerit dan menggertakkan giginya, mereka sungguh dalam situasi yang putus asa oleh penderitaan yang tak terbandingkan.

Orang-orang ditempat ini sangat tak terhitung tetapi dapat kulihat bahwa mayoritas perempuan. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok berbeda. Bahkan jika mereka dalam kelompok, sangat sulit untuk mengetahui jumlah mereka sebab kelompok-kelompok mereka sangat besar.

Aku dibimbing kearah-kelompok 
Timur. Dia memandangku dan berkata: “Victoria, kelompok ini ialah orang yang tak mengampuni orang lain. berkali-kali Aku berkata dalam banyak cara agar mengampuni yang lain. Namun, mereka menolak-Ku; Aku telah mengampuni dosa mereka. Namun, mereka menolak untuk mengampuni. Saat waktu telah berakhir, mereka menemukan dirimereka disini. selamanya;  mereka memakan buah pekerjaannya selamanya. Bagaimanapun juga, hal ini sangat menyakiti-Ku melihat mereka di tempat dan situasi keji ini-sebab Aku mengasihimereka.”

Kemudian aku dibawah ke kelompok lain, 
Tuhan mengatakan padaku bahwa kelompok berikut ini adalah mereka yang memiliki kesalahan.ada tiga kategori berbeda dalam kelompok itu. kategori pertama adalah orang-orang yang menahan pengampunan itu: mereka dapat membayar kewajibannya. Namun, mereka menunggu dan mengulur-ulur. Serta berkata besok mereka akan melakukannya, minggu depan, Tahun depan, hingga waktunya habis,sekarang mereka menemukan dirinya ditempat ini. Disinilah mereka berada selamanya; mereka memakan buah pekerjaannya.

Kategori kedua ialah mereka yang mempunyai salah yang dapat dibayar kembali dan mereka-pun mau melakukannya
. Namun,kuatir dan takut akan konsekuensi sebab mungkin,jika mengatakan yang sebenarnya mereka akan menderita ditolak atau dijebloskan ke penjara atau yang disampaikan mereka akan disebarkan keseluruh dunia dan mereka akan dipermalukan. Tuhanberkata: “Tak ada seorangpun yang datang pada-Ku untuk meminta petunjuk. Jika mereka melakukannya, Aku akan menunjukan jalan keluar yang mudah bagi mereka. Mereka menggunakan hikmat dan akal mereka yang tak menolong. Waktu mereka habis dan mereka menemukan dirinya ditempat ini untuk selamanya. Mereka memakan buah pekerjaannya.”

Ia berkata: ”kategori ketiga ialah kesalahan yang tak bisa dibayar. Namun, sekali lagi,tak seorang pun dari mereka yang datang pada-Ku, berkata bahwa mereka tak bisa menebus kesalahan-nya.
 Jika mereka melakukannya, Aku akan menebus kesalahannya. Merekapun mencoba memakai akal dan hikmat,yang tak menolong apapun caranya. Sekarang mereka menemukan diri mereka di sini selamanya. Mereka memakan buah pekerjaannya. Hati-Ku pilu bagi semuanya sebab Aku sangat mengasihi mereka.”

Pada kelompok pertama, saya melihat dua keluarga dekatku, juga yang berumur dua belas tahun, sanak-saudaraku. Saya tahu dia berumur dua belas tahun sebab pada umur itulah dia meninggal. Pada ke
lompok kedua saya melihat keluargaku yang lain dan Pastor/pendeta, yang kukenal sangat dekat. Jakes, pasanganku yang membunuh dirinya sebab saya memberikan hidupku bagi Kristus, juga berada dalam kelompok kedua. Juga kulihat beberapa tetanggaku pada kedua kelompok ini.

Aku mengenal mereka ini sebelum kematiannya; mereka pun mengenalku. Keluarga dekatku sangat marah saat melihatku dan meneriakkan kata-kata keji padaku; mereka menggunakan kata-kata kasar seolah-olah mengutuk-ku. Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa saya tak layak mengikuti Lelaki yang bersama denganku; mereka mengatakan hal-hal yang pernah kulakukan sebelum memberi hidupku bagi Kristus. Mereka tak berdusta; hal-hal yang di-lontarkan benar. Jakes bahkan berkata bahwa saya miliknya dan harus pergi ke tempat dia berada sekarang sebab dosa saya sama sepertinya. Awalnya Pastor/Pendeta terlihat senang melihatku dan dia berkata bahwa baik sekali perbuatanku datang ke tempat itu, tetapi segera kelakuannya berubah saat mengetahui siapa yang menemaniku lalu dia bergabung dengan mereka dan melontarkan kutukan yang sangat kasar. Lelaki yang bersamaku mengatakan untuk menghiraukan mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Saya takut dan sedih; tubuhku bergetar dan tak dapat berdiri. Saya menangis tak terkendali.
 Lelaki ini berbalik, memberi pelukan,dan berkata: “Damai menyertaimu, Victoria.” Kekuatanku pulih dan kurasa aman dalam pelukan-Nya. Dia berkata kami harus pergi dari tempat itu dan kembali. Dia memandangku dan berkata, “Victoria, telah Kutunjukan padamu. Sekarang kau harusmemilih pada kelompok mana kau mau berada. Pilihan ada didalam tangan-mu. Kau harus mengatakan kepada orang-orang apa yang kau lihat dan alami. Namun, jangan menambakan atau mengurangi sesuatupun.”

Saya teringat kami meninggalkan tempat keji itu bersamaan tetapi tidak kuketahui dimana saya meninggalkan-Nya sebab Dia tak nampak lagi. Saat mataku terbuka saya telah kembali pada tubuh jasmaniku, terbaring di RS Oshakati. Ada cairan di lengan kiri, kulihat ibu serta tetanggaku yang lainnya dari desa di sudut kamar, Mereka memandang saya dengan penuh keheranan. Dapat kulihat bekas tangisan pada wajah ibuku. Saya bertanya pada salah satu suster jika dia tahu apa yang telah terjadi denganku.Namun, dia hanya berkelakar dan berkata: “Kau dikirim kembali; mungkin karena engkau melakukan sesuatu yang salah dan perlu pertobatan.” Suster itu mencoba berbicara dengan santai tentang kondisiku. Namun, dapat kulihat bahwa dia takut mendekatiku. Saya berkata padanya untuk memanggil dokter bagi-ku.

Saat tiba, dokter 
mengatakan bahwa dia tak tahu apa penyebabnya. inisialnya, dia berpikir bahwa saya sakit malaria. Namun, hasil pemeriksaan malaria negatif. Dia mengatakan bahwa suhu badan, urat nadi dan peredaran darahku sangat mengancam rendah. Namun, dia tak mendapatkan penyebab dari semuanya itu. Dia mengatakan bahwa tak ada yang dapat dilakukan untukku. Dia tak bisa mengaku bahwa saya sebenarnya tidak sakit. Cairan yang digunakan sebelumnya tak bekerja. Namun, setelah saya membuka mataku, cairan itupun mulai bekerja. Dia merekomendasikan agar suster memberikan cairan kedua agar saya memiliki cukup tenaga untuk pulang.

Saya ketakutan pada apa yang telah saya lihat dan menangis. Bau tempat menjijikan itu terus menjadi nyata seolah-olah saya masih berada disana. Pemandangan tempat tersebut muncul setiap waktu. Saya tak dapat tidur dan seluruh tubuhku kesakitan. Kurasakan seolah-olah seluruh sendi-sendiku terlepas, dan diatur kembali. Oh, Saya tak berdaya. Diare dan sakit kepala muncul dalam seminggu.

Pikiranku telah mantap, tak akan menceritakan peristiwa ini pada siapapun, siapakah yang akan mempercayaiku? Apa yang akan di-pikirkan? Saya terus berkata pada diriku bahwa tak akan menghubungkan pengalaman ini dengan siapapun. Salah satu mentor meneleponku tiga hari berikutnya memastikan kesehatanku sebab aku mengirim pesan lewat telepon genggam dan meminta dia berdoa bagiku. Sebelumnya, saya telah menceritakan peristiwa ini kepadanya. Saat sadar apa yang kuperbuat sebenarnya telah saya ceritakan hampir seluruh peristiwa itu. Saya ingin menendang diriku. Saya menangis sebab telah melakukan kesalahan besar dalam hidupku. Sekarang terlambat, tak mungkin saya dapat menyembunyikan lagi. Sekarang saya tahu bahwa jika Allah ingin sesuatu disampaikan, hal itu akan terjadi. Dialah Allah, segala-nya.
Pada 19 Agustus, saya terbangun, merasakan urapan dalam tubuhku. Saya lemah dan bergetar,
 sementara gelombang listrik menjalar diseluruh tubuhku. Pada malam saya melihat cahaya terang masuk ke kamarku dan dalam terang itu kulihat Lelaki yang sama. Kali ini Dia duduk pada kursi di samping tempat tidurku. tak kutahu darimana datangnya kursi tersebut. Namun, berada disana pada saat Dia hendak duduk. Kursi itu indah terbuat dari emas murni; bentuk kursi indah, dan sandarannya. Pada setiap kaki ada bintang perak yang diukir dalam emas; bintang yang sama juga pada pusat sandarannya. Dan roda-roda bulat pada setiap kaki kursi.

Setelah menyalamiku, Dia mengatakan bahwa Dia tahu saya mempunyai pertanyaan tentang identitas-Nya dan Dia hendak menyatakan diri padaku dan jelaskan hal-hal khusus yang kualami.
Dia berkata: “Aku-lah Yesus Kristus, Juruselamat-mu. Jika ada kebimbangan padamu, lihatlah tangan-Ku. Tempat sebelumnya ialah neraka.” Saat kulihat tangan-Nya, ku-lihat bekas-bekas luka dimana paku-paku menembus-nya.

Sahabatku, Ingin kusampaikan bahwa Neraka itu bukan ilusi siapapun tetapi tempat nyata dan menjijikkan. Bukan bagi manusia tetapi bagi setan dan iblisnya. Tempat kita sebenarnya ialah Surga bersama Yesus tetapi kita harus memilih Yesus sebelum terlambat. Hari ini, jikalau engkau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hati-mu; terimalah Yesus sebagai Juruselamat pribadimu dan hiduplah bagi-Nya. Neraka adalah tempat yang keji: penuh ketakutan dan kesedihan; siksaan, tangisan kekal dan kertakan gigi. Setan mau membawa sebanyak mungkin. Janganlah bekerja sama dengannya; bekerja-samalah dengan Yesus dan engkau akan hidup dan tak mati.

Saya tak mengerti mengapa Tuhan memberiku pilihan diantara dua kelompok di neraka saat saya telah dilahirkan kembali. Saya telah menerima Dia kedalam hidupku dan Dia masih mengatakan padaku untuk memilih pergi ke neraka atau tidak. Saya tak mengerti. Saya mulai berdoa dan memohon Allah memberiku petunjuk akan apa yang Dia maksudkan dan apa yang Dia inginkan ku-lakukan. Tuhan menunjukan padaku bahwa saya menahan pengampunan dan luka mendalam di hati terhadap salah seorang saudariku, juga sepupu-ku. Saya memohon pada Tuhan mengampuni Roh ketidakmengampuniku; Saya juga memohon saudariku agar mengampuniku atas dengki dan kepahitan dalam hatiku terhadapnya. Tuhan memberi ku petunjuk agar pergi dan memohon pengampunan dari sepupuku.

Tuhan juga mengingatkanku saat melamar sebagai pengajar dengan diploma palsu/ tak murni dan Hal itu sebagai kesalahan dan pencurian dimata-Nya. Saya berkeras hati bahwa yang kulakukan benar dan memohon Tuhan agar menolongku melalui persoalan ini dan menunjukan jalan keluar sebab hal ini adalah kriminal serius yang dapat membawaku ke penjara. Tuhan memberi petunjuk untuk pergi ke Departemen pendidikan dan mengakui apa yang telah kulakukan. Jika hal ini tak dapat dihindari Saya telah siap untuk dipenjarakan. Namun, aku mengalami pertolongan Tuhan yang besar. Kepala Departemen pendidikan mengatakan bahwa saya putuskan apa yang hendak dilakukan: membayar kembali gaji yang telah diberi melalui pemerintah atau tidak. Mereka janji tak akan membuat tuntutan terhadap-ku sebab mereka tertegun oleh pengakuanku. Allah kita Allah yang setia yang menghormati Firman-Nya.
Jika 
engkau dalam situasi yang sama, Saya ajak melakukan apa yang benar, tak peduli apapun akibatnya. Mungkin dipenjarakan di penjara dunia yang sementara. Tak ada kesakitan atau malu yang sebanding dengan perpisahan kekal dari Allah. Neraka bukan tempat indah:lebih baik membiarkan Allah mengadili-mu sekarang sebelum terlambat. Kita harus takut akan pengadilan Allah selama dalam masa Anugerah ini: kita harus mempersilahkan Tuhan menilik apa yang salah dalam hidup kita selama masih ada waktu memperbaiki bersama-Nya sebab tak ada pengampunan dibalik kuburan.
                                   Kunjungan ke-2 di Neraka
Pada 18 Oktober 2005 saya terbangun pada jam 05:30, tetapi saya tak dapat pergi bekerja. Saya merasa lemah dan mabuk; Saya tak bisa bergerak atau berbalik badan di tempat tidurku, kehadiran Tuhan sangatlah kuat dalam ruangan itu. Saya bergetar dan merasakan listrik diseluruh tubuhku. Tuhan datang membawaku tepat sebelum jam 08:00 sebab aku memperhatikan jam tangan, pukul 07:48, dan Dia tiba saat itu. Dia menyalamiku dan berkata kita harus pergi lagi sebab waktunya terburu habis. Saya berdiri dan mulai berjalan. Cara kami berjalan saat ini berbeda dari saat yang lain; walaupun kaki kami bergerak, kami seperti terapung daripada berjalan. Sementara dalam perjalanan, Yesus berkata bahwa semua dosa adalah buruk dan tak ada dosa kecil atau dosa besar. Semua dosa membawa pada kematian, tak peduli besar atau kecil. Tuhan mengatakan padaku bahwa kami akan mengunjungi neraka lagi lalu bertanya jikalau saya ketakutan. Saya menjawab bahwa saya takut.
Dia berkata,”Roh ketakutan bukan dari Bapa-Ku atau dari-Ku, tetapi dari iblis. 
Ketakutan akan menyebabkan-mu melakukan hal yang menibakan-mu di Neraka.”

Tanpa Iman tidak mungkin berkenan pada Allah dan ketakutan berlawanan dengan Iman. Sangat jelas bahwa ketakutan tidak berkenan pada Allah sebab merusakkan satu Iman. Selama kami dalam perjalanan, kami berjalan bersama tetapi saat kami tiba di gerbang neraka, Dia memegang tanganku dan menggenggamnya setiap detik kami di Neraka. Saya sangat bersukacita bahwa Tuhan memegang tanganku sebab kepalan tangan-Nya menghalau segala ketakutan dari padaku.
 Tempat itu masih sama: tak ada perbedaan dari awal. Ada serangga, cacing, sangat panas, bau, tengkorak, jeritan: segala sesuatu sama seperti pada awal kunjungan. Kami masuk gerbang kotor itu dan Tuhan membawaku pada kelompok yang satu. Banyak orang yang kukenal selama mereka hidup di bumi. Orang-orang malang berada dalam kesengsaraan; mereka terlihat putus asa dan menderita tetapi yang terburuk adalah wajah-wajah yang terlihat putus harapan.

Tuhan menunjukan seorang wanita setengah usia yang kukenal sebelum mati. Dia alami kecekaan mobil awal tahun 2005. Saya terkejut melihatnya di Neraka sebab kami mengenalnya sebagai seorang yang takut akan Allah dan mencintai Allah. Tuhan katakan bahwa wanita ini mencintai Tuhan dan Tuhan pun mencintainya; Dia melayani Tuhan saat di bumi; membimbing banyak orang pada Tuhan dan mengetahui Firman Tuhan dengan baik. kasih pada yang miskin dan membutuhkan; memberi dan menolong mereka dalam banyak hal. Dia hamba Tuhan yang baik hampir di semua hal.

Perkataan itu sangat mengejutkanku dan saya bertanya pada Tuhan mengapa Dia membiarkan seseorang yang melayani Tuhan sangat baik berada dalam Neraka. Tuhan memandangku dan berkata bahwa wanita ini telah percaya tipuan si jahat. Walaupun wanita ini tahu benar Firman Tuhan dengan baik, dia percaya tipuan setan bahwa ada dosa besar dan dosa kecil. Dia berpikir bahwa dosa ‘kecil’ tak akan membawanya ke neraka sebab bagaimanapun juga, dia adalah orang kristen.

Tuhan melanjutkan, “Aku pergi menemui-nya berulang-ulang kali dan mengatakan untuk berhenti melakukan apa yang dibuatnya. Namun, banyak sekali dia beralasan bahwa apa yang dilakukannya sangat kecil dan dia menyimpulkan peringatan-Ku sebagai perasaan bersalahnya saja. Ada saat dia berhenti untuk sementara. Namun kemudian, dia menguatkan dirinya sendiri bahwa peringatan itu bukan dari-Ku tetapi suara-nya sendiri sebab dosa itu terlalu kecil untuk mendukakan Roh Kudus.”

Saya bertanya pada Tuhan dosa apakah yang diperbuatnya dan Tuhan menjawab, “Wanita ini mempunyai seorang teman suster di RS Oshakati. Kapan saja wanita ini sakit, dia tak akan pergi ke RS dan membayar kartu RS sebagai praktek biasa; dia akan menelepon temannya dan mengatakan agar menyiapkan obat-obatnya dari bagian apotek. Temannya selalu merasa dipaksa melakukannya dan meminta wanita ini mengambil obat pada jam yang ditentukan. Pertama, dia putuskan menerima tipuan si-jahat tentang dosa kecil dan besar dan menolak kebenaran-Ku; dia menyebabkan orang lain berdosa dan mencuri baginya. Namun,yang lebih buruk dari semuanya, DIA MENDUKAKAN ROH KUDUs. Inilah yang menyebabkannya di Neraka. Tak peduli jika kau membawa milyaran jiwa pada Tuhan;ada kemungkinan masuk neraka sebab mendukakan Roh Kudus. Kamu tak harus perduli dengan keselamatan orang lain. Namun, kamu harus berhati-hati tak lupa jiwamu sendiri. Pekalah pada Roh Kudus setiap saat.Setelah itu, Tuhan berkata kami harus kembali.

Banyak orang Kristen mendengar cerita ini mendapatinya sebagai persoalan. Mereka akan bertanya padaku, “bagaimana dengan
Justifikasi (pembenaran), Rahmat dan Anugerah?” dan “Adakah kemungkinan kehilangan keselamatan itu setelah menerimanya?” “Bukankah hal itu sedikit keras?” “Dapatkah Allah sedemikian kasar?”

Baiklah,seperti kusampaikan dimana-mana dalam buku, Saya tak membawa ajaran teologia disini. Saya hanya menyampaikan padamu apa yang telah Tuhan tunjukan dan katakan padaku dan yang Tuhan ijinkan kualami. Tolong pelajari Alkitab anda mengenaisemua jawaban. Perhatikan pasal-pasal berikut ini dan adili dirimu sendiri.

(1 Korintus 9:27 [LAI TB] Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri di tolak.)

(Roma 6:1-2 [LAI TB] “Jika demikian,apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?sekali-kali tidak!bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup didalamnya)

(Roma 6:12 [LAI TB] “Hendaklah dosa jangan berkuasa lagi didalam tubuhmu yang fana,supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.”)

(Ibrani 10:26-27 [LAI TB] “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran,maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa kita, tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dasyat yang akan menghapuskan semua orang durhaka.”)

Dapatkah aku ke neraka setelah melayani Tuhan dan membawa jiwa bagi-Nya? Engkau-lah hakimnya!
Ketidak-disiplinan
Hari senin 6 Maret 2006, saya terbangun oleh alarm jam 05:30. Saya berdoa dan menyadari ada urapan kuat. Tubuhku lemah bergetar;gelombang listrik menjalariku.

Sore hari, saya ditempat tidur, kulihat cahaya terang mengisi kamarku. mungil, putih, bola-bola kecil, ukuran jepit rambut.
Benda kecil ini jatuh seperti hujan dan masuk dalam kulitku. Lalu, kulihat awan seperti kabut putih datang dari atas, juga mengisi kamar dan menembus kulitku. kulihat Yesus berjalan ke arahku dalam awan. Dan duduk pada kursi-Nya di samping tempat tidurku. Saya tak tahu darimana asal kursi ini; selalu muncul pada saat Tuhan hendak duduk. Kursi yang indah terbuat dari emas tulen; bentuknya hampir sama seperti kursi pada umumnya tetapi ada sandaran belakang. Pada setiap kaki kursi ada bintang perak; bintang yang sama, tetapi agak besar juga berada pada sandaran belakang dan roda bulat pada setiap kaki kursi.
Yesus menyalamiku dan mengulurkan tangan-Nya dan
mengatakan bangun sebab waktu terburu habis. Dia menarik tangan-ku dan duduk disamping tempat tidur-ku. Lalu Ia berkata padaku, “Victoria, mari kita berdoa.” Dia berdoa dalam bahasa yang tidak saya mengerti; yang kumengerti hanyalah ‘Amen’. Lalu Dia menanyakan padaku tentang apa yang kulihat. Saya berkata bahwa kulihat kelompok orang-orang yang pergi bekerja yang lainnya tiba di tempat kerjanya. Saya juga melihat hal yang sama bola-bola putih kecil jatuh pada mereka yang masuk pertama. Setelah kelompok pertama, kelompok kedua pun muncul. Saat itu benda-benda ini berhenti.
Saya juga melihat kelompok lain, tiba di Gereja
  pada Minggu pagi. Hujan bola-bola putih ini pun turun pada saat orang-orang ini tiba lebih awal di halaman Gereja. Terus menerus berjatuhan dan kemudian berhenti. Yang terlambat tidak akan menemukan apapun.

Yesus bertanya jika saya mengerti arti penglihatan itu dan saya katakan bahwa saya tak mengerti. Lalu Dia menjelaskan: “Penglihatan-penglihatan ini artinya bahwa setiap tempat dimana engkau seharusnya berada pada waktu tertentu dan tahu jam berapa kau harus berada disana, Selalu ada malaikat-malaikat Tuhan membagi-bagikan berkat pada waktu tertentu. Jika engkau tiba tepat pada waktunya, engkau akan menerima berkat. Namun, jika engkau terlambat, engkau akan kehilangan berkatmu pada hari itu sebab malaikat membagi-bagikan berkat hanya pada waktu tertentu. Victoria, Aku ingin memperingatkanmu sebab kau terlambat ke tempat kerja dan lebih khusus terlambat pada jam-jam kebaktian. Engkau harus tahu bahwa pada saat-saat itu kau terlambat tanpat alasan yang berlaku; engkau akan selamanya terlambat akan berkat-berkat pada hari-hari itu; mereka tak akan pernah kembali padamu lagi, hanya jika keterlambatanmu mempunyai alasan yang benar.”

Saat Tuhan mengatakannya saya berharap agar dapat menghilang dan memberikan-Nya beberapa alasan yang masuk akal untuk ketidak disiplinanku. Saya berkata bahwa kadang saya terlambat bangun tetapi Dia memandangku pada kedua mataku dan berkata bahwa saya berdusta dan bahwa saya memiliki kebiasaan buruk kembali tidur setelah bangun, menyerah pada keinginan tidur hanya ‘beberapa menit lagi’.

Setelah Tuhan Yesus memperingatkan-ku, Dia berkata, “Berdiri. Kita harus pergi. Waktu terburu habis ada yang harus kita kerjakan.”

Saat ini Tuhan membawaku ke
 tempat dimana saya tidak pernah berada sebelumnya; Pertama kali kami berjalan dijalan itu. Kami tiba di Taman penuh bunga-bunga indah dan pepohonan hijau: tak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat dibandingkan dengan keindahan ini. Bunga-bunga sangat indah, berwarna cerah. Kami duduk pada kursi taman yang indah, yang terbuat dari emas murni dan dihiasi dengan bintang-bintang perak bercahaya.

Saat kami duduk, Tuhan menunjuk ke depan dan berkata, “Victoria, lihat, dapatkah engkau melihat kota itu?” Saat itu, aku melihat sebuah kota besar yang bercahaya. Sangat indah di luar perkataan dan tiada duanya. Kota itu memiliki sebuah sebuah gerbang bercahaya dan pada gerbang itu ada seorang lelaki berumur yang duduk. Dia mempunyai janggut panjang dan rambut putih. Aku melihat lelaki ini sebelumnya, saat kutanya Yesus siapa orang itu, Dia katakan bahwa lelaki itu adalah Abraham, Bapa segala orang beriman.
Aku melihat banyak jalan dikota itu, yang juga diukir dengan emas. Ada bangunan-bangunan yang tinggi dan semuanya bercahaya seperti emas. Cahaya pantulan dari kota itu sungguh sangat tak terkatakan.

Yesus menoleh pada-ku dan berkata, “Apakah pendapatmu tentang kota itu?” Aku menjawab, sangat indah dan mau kesana.Yesus berkata“Aku akan membawamu kesana jika engkau patuh terus menerus sebab di situ juga rumahmu akan berada. tetaplah patuh sebab jika tak patuh, Victoria, burung gagak akan mengisi rumah-mu. Rumahmu akan menjadi kediaman burung hantu dan tempat bermain hantu-hantu. Bagaimanapun juga, jangan takut, sebab Aku menyertaimu.Hanya patuhlah. Sebab siapa yang tak patuh, rumahnya akan menjadi tempat burung gagak terbang,menjadi sebuah tempat tinggal burung hantu dan tempat bermain hantu-hantu.”
Yesus Kristus nyata dan Ia mencintai kita dengan Cinta-Nya yang tak ter
katakan, Keinginan hati-Nya yang terbesar ialah agar kita memilih hidup yang kekal bersama-Nya. Hati-Nya pedih bagi mereka yang mati dan masuk Neraka sebab mereka lebih memilih mati dan menolak tawaran keselamatan yang Ia tawarkan pada mereka.


Siapapun engkau Kristen yang di-lahirkan kembali atau tidak, tolong ingat satu hal: Waktu sedang terburu habis.
ingatkan mereka supaya mereka kembali kepada jalan yang benar dan datang kepada Yesus yang merupakan satu - satunya jalan yang membawa kita kepada hidup yang kekal bersama - sama denganNya.



Sumber :

http://kebenaranalkitabmain.blogspot.com/2015/05/kesaksian-victoria-nehale-mengenai.html










Senin, 18 Mei 2015

SIAPA SEBENARNYA ISA AL MASIH (YESUS KRISTUS) ITU????

Pertanyaan mengenai siapa sebenarnya   Isa Al Masih atau yang orang Kristen sebut sebagai Yesus, banyak sekali di pertanyakan oleh orang - orang yang berusaha mempelajari atau berusaha megetahui. Siapa sebenarnya Yesus yang merupakan juru selamat Orang Kristen? Orang Kristen sangat mengimani bahwa Yesus adalah satu - satunya jalan yang Keselamatan  yang menebus dosa - dosa umat manusia. 


Dengan perenungan yang dalam saya menemukan sebuah kesimpulan tentang siapa Yesus. saya melihat bahwa orang Kristen sudah menerima anugrah keselamatan. sedangkan saya masih harus berdoa siang malam meminta - minta untuk di beri keselamatan dan mendoakan nabi Muhamad Saw berserta keluarga nya supaya diberi keselamatan. Dari situ saya besemangat untuk mengkaji lebih dalam lagi Al qur'an dari surat Al Faatkhah , An Naas. Dimana penekanan surat Al Faatikhah terletak pada ayat 5 dan 6, yaitu dimana manusia  diperintahkan untuk menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah saja, supaya manusia di beri hidayah Allah ke jalan yang lurus.

"Iyya kana' budu wa iyya kanasta 'iin ihdinaash shiroo thol mustaqiim"
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukanlahh kami jalan yang lurus. Qs. al fatihah 1:5-6

Saya teruskan membaca AL Qur'an yat demi ayat, surat demi surat saya temukan jawabannya yang berbunyi :

"dan sesungguhnya Isa itu benar - benar memberi pengetahuan tentang hari kiamat. karena. karena itu janganlah kamu ragu - ragu tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku. inilah jalan yang lurus. Az Zukhruf 43:61

 Al Qur'an menyatakan bahwa Isa itu benar - benar memberi pengetahuan tentang hari kiamat, maka timbul pertanyaan di benak saya : bukankah hanya Allah swt yang mengetahui tentang hari kiamat itu? karena menurut Al  Qura'an  surat Luqman, bahwa pengetahuan tentang kiamat itu hanya si sini Allah. 
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan hari kiamat itu" Qs Luqman 3:34

Mengapa Isa juga mengetahui hari kiamat, lalu siapakah sebenarnya Isa ini??
Pertanyaan tersebut terjawab saat saya membaca Al Qur'an yaitu di dalam Surat Ali Imron  3:45, yaitu :
"Ketika malaikat berkata: hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat dari pada-Nya namanya Al masih Isa PutraMaryam. seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang terdekat dengan Tuhan". 

Pernyataan ayat diatas spontan membuat saya tersentak, maka saya semakin menyadari dan memahami, karena dengan jelas dan tegas ayat itu mengatakan bahwa Isa Maryam adalah Kalam atau Firman Allah. Kata Almasih artinya yang diurapi dan terkemuka di dunia dan akherat.
Secara tersirat ayat dan tersurat ayat ini menyatakan bahwa Isa itu pada hakikatnya adalah Firman Allah yang di urapi menjadi Tuhan (penguasa) maka status kedudukan-Nya terkemuka di dunia dan di akhirat. Pertanyaannya adalah  siapa pribadi ini yang memiliki  kedudukan dan kehormatan terkemuka didunia dan dinakhirat kecuali Allah swt  lalu siapa Isa itu? Sebab tidak ada manusia, Nabi, Rasul, atau malaikatbyang punya kedudukan atau kwhormatan terkemuka di dunia dan akhirat.
Surat  An Nisaa 4:171 semakin meyakinkan saya, yang terjemahannya adalah sesungguhnya Al Masih Isa  Putra Maryam itu, adalah utusan Allah dab kalimat Nya yang di sampaikan kepada Maryam, dan Roh dariNya. Qs. AN Nissa 4:171.
Sangat jelas bahwa Isa Almasih  itu adalah utusan Allah, Firman Allah, Roh Allah sangat jelas sekali pada saat Hadits Shahih Bukhari (HSB) 1496 dan Hadis Anas Bin  Malik hal.72:
Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah.
Dalam pernyataan  Hadis Shokhih Muslim  dan Hadits Shokhih Bukhori yang mengatakan :

"Demi Allah jiwa ku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masa Isa Anak Maryam akan turun di tengah - tengah kamu, Dia akan menjadi hakim yang adil." HSM 127, HSB 1090

Mengapa Al Quran menyatakan bahwa Isa adalah Hakim yang adil, bukankah hanya Allah saja sebagai hakim yang adil itu dan hakim yang seadil - adilnya. seperti yang tertulis di dalam qs At Tiin 95:8 : " Alaysallahu bi akh khamil khakhimin" , bukankah Allah  Hakim  yang seadil - adilnya"

Al Quran memberikan data yang banyak mengenai siapa Isa tersebut, seperti "
1. Qs. 19:19 :
 Isa Almasih seorang anak laki -laki yang suci.
2. Qs. 19:21:
Isa Almasih sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Allah.
3. Qs. 19:31 
Isa Almasih seorang yang diberkati Allah dimana saja berada
4. Qs. 3:45 
Isa adalah Kalam Allah, terkemauka di dunia dan di akhirat
5. Qs. 4:171 :
Isa Almasih utusan Allah, Kalam Allah dan Roh Allah
6. Qs. 21:91
Isa dan Ibunya dijadikan tanda yang besar bagi Alam semesta

Siapa Isa jika dillihat dari Hadits :
1. HSB . 1496 :
Isa itu adalah utusan Allah, Kalam Allah, Roh Allah
2. HSB.1090 Dan HSM 127 
Isa akan turun menjadin Hakim yang adil 
3. H. Anad bin Malik hal. 72:
Isa Roh Allah dan Kalam Allah 
4. HSM jilid I hal 74:
Isa adalah Imam Mahdi  dan Hakim yang adil
5. H. Ibnu Majah:
Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam

Pernyataan - pernyataan yang di paparkan dari Al Quran dan Hadits membuat saya seperti disinari dengan cahay terang kebenaran untuk terus melangkah menuju " Jalan keselamatan" bagi saya. Dengan demikian akhirnya saya simpulkan bahwa umat Kristen sudah dijamin dengan kepastian keselamatan, sedangkan saya setiap hari berkali - kali berdoa meminta  supaya diberi keselamatan, serta berkali - kali pula setiap hari saya mendoakan nabi Muhamad Saw dan keluarganya supaya diberi keselamatan. Dan berkali - kali meminta kepada Tuhan supaya di beri jalan yang lurus (Qs. Al Fatikhah 1:6) dan Al quran memberikan jawaban dalam Az Zukhuruf 43:61 : "dan sesungguhnya Isa itu benar - benar memberi pengetahuan hari kiamat,, karena itu janganlah kamu ragu - ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. iniilah jalan yang lurus."
Az Zukhuruf 43:63  "maka bertakwalah kepada Allah dann taatlah  kepadaku"

Dengan berbagi pernyataan ayat dalam mAl Qura'n dan hadits maka sangat jelas bahwa Isa Almasih (Yesus) adalah Hakim yang adil yang menentukan siapa yang masuk neraka atau surga. manusia bisa selamat di hadapan hakim yang adil jika oarang tersebut sudah punya tmda dan rahmat dari Allah. tandanya adalah dengan percaya kepada Isa (Yesus Kristus)  dan mengimani dengan sepernuh hati serta tulus murni bahwa Isa Almasih atau Yesus Kristus adalah Tuhan dan juru selamat. 



Sumber:  
Kesaksian Paulus M (hal 11-19)


Jumat, 15 Mei 2015

DIA Membebaskan yang sepertinya tidak akan pernah terBEBASkan


Just Give Thank’s!!!

“Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan 
akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!” (Yunus 2:9)

Rasa syukur tiada hentinya yang terus mengalir dari hati saya yang terdalam atas segala perbuatan-Nya yang dahsyat dan ajaib. Sungguh hanya dari, oleh, dan bagi Dia saja segala pujian dan kemuliaan. Waktu terus berjalan dan rasa rindu untuk bertemu dengan-Nya dalam rumah abadi semakin menggebu dan membuat sesak hati. Tetapi Allah adalah Allah yang mengerti dan selalu memberikan penghiburan dan semangat serta terus mendorong agar saya dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan-Nya terlebih dahulu. Pertandingan iman belum selesai. Perjuangan masih berlanjut. Berjuang dalam iman dan kekuatan yang Dia berikan. Dia hanya berpesan, “Selesaikan tugasmu!”.
Betapa Tuhan sangat mengasihi saya! Sebaliknya betapa jahatnya saya terhadap Tuhan yang bisa saja melenyapkan hidup dalam waktu sekejap. Rencana Tuhan sungguh tak pernah gagal dalam kehidupan ini. Hal ini adalah benar. Kisah di bawah ini hanyalah sebuah kesaksian pengalaman yang tidak dapat dijadikan sebagai dasar doktrin gereja, namun kiranya dapat menjadi berkat bagi kita semua. Sebuah kisah yang menceritakan pertobatan seorang pendosa yang seharusnya tidak layak lagi untuk dibiarkan hidup. Namun kisah ini menunjukkan betapa besar dan luasnya kasih Allah yang tidak dapat diungkapkan lagi dengan kata-kata.
Sekolah merupakan kegiatan yang sangat memuakkan bagi saya. Namun mau tidak mau saya harus menjalankannya sebab ijazah sekolah adalah salah satu syarat untuk mencari pekerjaan nantinya. Karena pemikiran seperti itu maka saya memperlakukan sekolah hanya sebatas ajang bermain sambil menunggu waktu habis. Tidak ada sedikit pun keseriusan saya dalam belajar di sekolah. Maka sejak SMP saya mulai belajar merokok dan akhirnya sukses menjadi seorang perokok. Belajar menjadi “preman cilik” di sekolah. Melakukan pemerasan-pemerasan serta intimidasi terhadap teman-teman lainmelalui ancaman-ancaman kelas teri. Namun anehnya SMP pun terlewati dengan sebuah kelulusan dan menjadi dasar melanjutkan ke tingkatan yang lebih tinggi, yaitu SMU.
Belajar di tingkat SMU tidak membuat kehidupan saya menjadi lebih baik. Tetapi justru hidup saya menjadi lebih brutal dan mempermalukan orang tua. Menjadi preman di sekolah merupakan sebuah kebanggaan dalam diri saya waktu itu. Rasa ingin tahu ternyata dapat menjerumuskan saya ke dalam lubang yang cukup dalam. Saya mencoba-coba mempraktekkan diri ke dalam kasus curanmor. Walaupun tadinya hanya sekedar “iseng” namun segalanya harus berubah. Akhirnya saya tidak diijinkan untuk naik ke kelas 2 SMU dan harus pindah sekolah jika ingin tetap dinaikkan. Intinya saya dikeluarkan secara halus. Maka saya pindah ke SMU lain. Di sekolah yang baru itu saya bisa menyelesaikan tingkat SMU dengan tuntas, walaupun di dalam perjalanannya banyak sekali masalah-masalah kenakalan yang telah terjadi.
Permasalahan kenakalan dan akibatnya harus saya tanggung. Akhirnya saya buntu akal untuk meyelesaikan semua permasalahan tersebut dan memutuskan untuk mencari dan meminta pertolongan Tuhan. Dalam usaha tersebut maka saya mengucapkan sebuah nazar terhadap Tuhan, yaitu: “apabila semua masalah selesai karena pertolongan Tuhan, maka saya akan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mengabdikan diri dalam pekerjaan Tuhan”. Tuhan pun menolong saya. Akhirnya tahun 2001 saya lulus SMU dan kemudian melanjutkan kuliah di STT Bethany Surabaya. Namun dalam perkuliahan tersebut saya tidak serius dan kehancuran ada di depan mata. Kenakalan tetap mengikat saya dan semakin parah. Hidup yang sangat mempermalukan Tuhan, orang tua, dan keluarga.
Pada tanggal 15 Agustus 2004 ayah saya meninggal akibat kecelakaan dan itu sangat membuat saya semakin hancur. Jujur saja memang saya lebih dekat dengan ayah dari pada dengan mama (membenci mama). Orang yang pada waktu itu paling mengerti saya dan tiba-tiba Tuhan memanggilnya begitu saja dalam keadaan saya yang tidak siap sama sekali untuk hidup tanpa ayah. Namun pada kenyataannya kematian ayah tidak membuat saya bertobat dan kembali kepada Tuhan. Maka bulan September 2004 saya memutuskan untuk berpindah kuliah ke UKRIM di Jogyakarta dan mengambil jurusan Musik Gereja. Namun di sana saya tidak aktif berkuliah. Saya hanya bermain-main dalam dosa. Waktu itu saya berpikir bahwa untuk apa saya harus serius kuliah. Sebab kalau pun nantinya saya berhasil menyelesaikan perkuliahan dan diwisuda, namun untuk apa semua itu? Mau ditunjukkan kepada siapa semua itu? Ayah sudah tidak ada lagi.
Akhirnya pada bulan Februari 2005 saya kembali ke rumah. Mama pun sangat sedih melihat keadaan saya. Namun dengan cinta kasihnya mama masih bisa menerima saya walaupun sudah berulang kali mengecewakannya. Ternyata mama yang selama ini saya benci tak seperti yang saya bayangkan. Akhirnya saya pun mengadakan pemberesan dengan mama. Hasilnya mama memaafkan semua kesalahan dan memberi saya dua pilihan, mau lanjut kuliah atau bekerja. Walaupun saya sudah pemberesan dan ingin bertobat, namun pikiran kedagingan masih menguasai saya. Dengan motivasi jahat maka saya memilih untuk bekerja. Maka mama menyarankan saya untuk bekerja di Taiwan sebagai seorang TKI. Tentu saja saya sangat terkejut dan senang sebab ini merupakan kesempatan untuk melampiaskan kenakalan. Maka saya mulai mengurus semua persyaratan keberangkatan dan tibalah harinya saya berangkat ke Taiwan. Saya meninggalkan mama, kedua adik, sanak saudara, dan pacar serta semua teman-teman.
Maka sampailah saya di Taiwan dan tentu saja langsung menuju pabrik di mana saya harus bekerja. Maka saya mulai bekerja dan saat itulah pertama kali dalam hidup saya merasakan suatu kegiatan “bekerja”. Ternyata bekerja itu sangat berat sekali bagi saya, kemudian berusaha untuk meminta bagian pekerjaan yang lebih ringan, dan pada akhirnya pada minggu pertama itu juga saya ingin pulang saja ke Indonesia. Namun bos (saya menyebutnya Miss Ling) saya terus memberikan dukungan dan semangat bagi saya. Miss Ling tidak mengijinkan saya untuk pulang ke Indonesia dan terus mendorong saya untuk belajar bekerja. Lambat laun saya mulai betah bekerja di sana. Lebih lagi setelah mendapatkan gaji pertama. Sebagian gaji itu saya kirim kepada mama dalam rangka mencicil modal yang sudah dikeluarkan untuk mengurus keberangkatan saya ke Taiwan. Sisa gaji saya gunakan untuk pemenuhan kebutuhan saya selama sebulan di sana.
Saya pun mulai mencari gereja untuk beribadah. Akhirnya saya mendapatkan sebuah gereja di kota Chungli yang berjarak sekitar 15 km dari tempat saya bekerja. Saya mulai aktif beribadah di sana, namun bibit kenakalan saya juga mulai bertumbuh. Saya pun ikut ambil bagian dalam pelayanan di gereja itu sebagai seorang pemusik namun itu pun hanya bertahan selama dua tahun saja. Setelah itu saya sama sekali meninggalkan gereja. Uang dan wanita membuat saya lupa akan Tuhan. Saya terjerumus ke dalam dunia gelap yang penuh kemaksiatan. Saya menjadi seorang pemakai yang kemudian menjadi seorang pengedar sekaligus penikmat wanita. Saya telah melupakan Tuhan, mama, saudara-saudara saya, bahkan calon istri saya di Indonesia.
Pada tahun ketiga saya mengenal dan jatuh hati pada seorang gadis yang bernama Saras (nama samaran). Akhirnya kami pun menjadi sepasang kekasih. Saya sangat mencintainya dan berkeinginan untuk menikahinya. Tapi mau tidak mau saya harus meninggalkan dan membereskan hubungan yang saya tinggalkan di Indonesia. Maka pada akhir tahun ketiga (masa kontrak kerja habis) saya pulang ke Indonesia. Sesampainya di rumah saya merasa ada banyak yang telah berubah. Karena memang telah lama sekali saya tidak berkomunikasi dengan mama dan keluarga. Saya pun bertemu dengan calon istri saya. Prahara pun terjadi. Tiba-tiba mama meminta saya untuk segera melamar dan bertunangan dengannya. Sontak saya begitu terkejut karena memang saya sudah tidak lagi mencintainya.
Namun saya akhirnya tetap melamarnya dan melaksanakan tukar cincin dengannya. Dengan begitu saya bisa kembali ke Taiwan dengan lancar. Saras pun tahu apa yang sedang terjadi di Indonesia. Saya mencoba menenangkan dan meyakinkannya bahwa saya akan segera kembali ke Taiwan dan bertemu dengannya. Pendek cerita, tiba saatnya saya harus kembali ke Taiwan, dan sesampainya di sana saya bertemu dengan Saras. Lalu saya mencoba meyakinkannya bahwa saya mencintainya. Dan memang benar bahwa saya sangat menyayanginya. Akhirnya saya memutuskan untuk memutuskan tunangan yang ada di Indonesia. Saya menghubunginya dan juga mama bahwa saya membatalkan rencana pernikahan dengannya dan memilih Saras untuk menjadi istri saya nantinya. Mama pun sangat terkejut dan marah kepada saya. Tentu saja tunangan saya pun merasakan sakit hati yang luar biasa atas tindakan saya itu.
Waktu terus berjalan dan saya tinggal bersama Saras di Taiwan. Kami pun tinggal berdua di mess pabrik di mana saya  bekerja. Selama hampir tujuh bulan saya bersamanya. Kami pun melakukan hubungan yang tidak semestinya. Dan kehidupan kami pun semakin hancur dalam kegelapan. Saya bahkan mempengaruhinya untuk hidup bebas seperti saya. Saras yang yang tadinya gadis baik-baik menjadi rusak akibat perlakuan gila saya. Entah hanya nafsu ego saya, atau sayang berlebihan itu beda-beda tipis. Tapi yang jelas saya sangat menyayaginya. Begitu sayangnya saya kepada Saras membuat saya lupa daratan. Tuhan pun saya tinggalkan. Saras memang bukanlah gadis yang seiman, tapi di mata saya dia adalah seseorang yang mengerti dan mencintai saya.
Namun perjalanan cinta itu tidak lama. Apa yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya tiba-tiba terjadi dalam hidup saya. Saya harus menuai semua perbuatan yang telah saya lakukan. Saya harus mengalami berbagai kenyataan pahit di Taiwan. Waktu itu memang saya adalah seorang pengedar narkoba. Dan polisi pun menggerebek pabrik tempat kerja saya. Saat itu memang saya belum tertangkap. Tapi polisi terus mengincar saya. Secara tidak langsung saya sudah tertangkap dan harus menjadi tahanan luar. Tidak hanya itu, sahabat saya pun ingin menjatuhkan dan mencelakakan saya. Dan yang lebih tragis, dalam keadaan seperti itu Saras memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami dan pergi meninggalkan saya. Ditambah lagi sahabat terdekat saya justru menjalin hubungan gelap di belakang saya dalam keadaan saya yang terkapar itu. Belum lagi saya harus menerima ganjaran-ganjaran dari keluarga dan orang-orang yang saying Saras, sebab saya sudah menghancurkan kehidupannya.
Saya pun mengalami depresi yang luar biasa. Di satu sisi saya harus mempertanggungjawabkan perbuatan saya. Di sisi lain saya harus tetap bekerja dalam kesakitan. Hidup saya sangat tertekan dan tersiksa sekali. Namun bukannya saya bertobat dan mencari Tuhan. Saya mencari pertolongan di luar Tuhan. Memang sahabat-sahabat saya telah mengkhianati saya. Tapi masih ada teman-teman yang menganggap saya sebagai saudara mereka yang jujur melebihi sahabat-sahabat pengkhianat tersebut. Dengan berbagai cara mereka menolong dan menghibur saya. Berusaha membangkitkan saya. Dan memang saya akui mereka adalah orang-orang terbaik bagi saya. Sewajarnya dalam keadaan seperti itu mereka bisa saja meninggalkan saya, namun justru mereka semakin dekat dengan saya.
Ada yang memberikan penghiburan. Ada yang memberikan bantuan keuangan karena saat itu saya dalam keadaan kekurangan. Bahkan ada juga yang mencoba menghibur saya dengan memberikan wanita-wanita yang dianggap dapat mengembalikan sukacita saya. Namun ada juga yang membantu saya dengan ilmu hitam dan kebatinannya. Saya pun melakukan syarat-syarat untuk melaksanakan ritualnya dengan tujuan untuk mengerti keadaan yang sebenarnya dan membela diri nantinya. Saya harus terjun dalam kepercayaan yang lain. Dengan ilmu tersebut saya dapat membaca aib musuh saya, dapat membela diri, dan memiliki kekuatan yang besar. Bahkan saya dapat menjalankan aksi balas dendam saya terhadap sahabat-sahabat saya yang telah mengambil Saras dan menjerumuskan saya ke polisi. Hidup saya sudah tidak jelas lagi seperti apa waktu itu. Namun saya menjalani hidup dengan dua pribadi yang sangat berbeda.
Pada akhirnya saya pun memanggil teringat untuk kembali kepada Tuhan. saya yakin itu merupakan panggilan Roh Kudus. “Masihkah kamu keras kepala?” Kata-kata itu membuat saya tersungkur dan menangis sejadi-jadinya di hadapan Tuhan. Saya sadar bahwa semua yang telah saya lakukan tersebut tidak dapat mengembalikan Saras kepada saya. Tuhan pun mengingatkan betapa sakitnya orang yang telah saya tinggalkan di Indonesia demi Saras. Dan saya pun harus menuai yang sama. Saya pun mulai bertobat dari kenakalan-kenakalan saya walaupun masih menjalani dua pribadi yang berbeda dalam hidup saya. Teman-teman (yang sudah seperti saudara saya sendiri) telah banyak kembali ke Indonesia dan saya menunggu giliran untuk segera pulang. Namun saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan nantinya di Indonesia karena pasti rasa malu itu menghantui saya. Saya pun menghubungi oma di Indonesia dan menceritakan semua yang terjadi dalam hidup saya dan meminta doa darinya. Juga meminta nasihat darinya. Oma pun berdoa bagi saya dan memberikan nasihat-nasihat yang bisa membangun percaya diri saya kembali.
Hari kepulangan tidak saya harapkan. Namun saya tak dapat menghindari hari itu. Saya harus pulang dan meninggalkan semua kenangan baik dan buruk di Taiwan. Dan sakitnya adalah saya tidak mungkin bertemu lagi dengan Saras (dan memang sampai sekarang saya belum pernah berjumpa lagi dengannya, tapi berita yang saya terima bahwa ia telah menikah). Saya pun pulang ke Indonesia. Saya seperti orang linglung. Sesampainya di rumah saya tidak tahu harus berbuat apa. Hidup dan pikiran saya seperti gelap. Yang terngiang adalah saya sudah jauh dari kesakitan saya. Saya pun dikirim oleh mama ke Kalimantan untuk dibimbing oleh kakak sepupu saya yang juga seorang pendeta. Di sana saya mendapatkan pemulihan Tuhan. Tuhan pun menagih janji saya. Saya tahu bahwa saya telah mengingkari nazar di hadapan Tuhan. Dorongan pertobatan semakin nyata dan saya mau membayar janji saya.
Singkat cerita, saya pun dilayani oleh kakak saya. Melewati berbagai proses. Bahkan pelepasan dan pemulihan berkali-kali harus dilaksanakan. Perlahan hidup saya dipulihkan dan pada akhirnya saya sadar bahwa Tuhan sedang menantikan saya kembali. Ia membiarkan kehidupan saya dikuasai oleh Ibis hanya untuk memenuhi keinginan daging saya. Namun di saat yang tepat ia menangkap saya dan menyadarkan saya akan kasih-Nya yang begitu luar biasa dalam hidup saya. Keluarga bahkan saudara meragukan pertobatan saya. Tetapi saya Tuhan tahu jalan hidup saya. Setelah tujuh bulan diproses di Kalimantan, maka saya harus memenuhi panggilan Tuhan. Maka sebelum terjun lebih jauh dalam pelayanan, saya memutuskan untuk belajar terlebih dahulu. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil perkuliahan dan puji Tuhan saya diterima di sebuah institusi teologi di Jakarta. Dengan bimibingan dan berkat Tuhan saya masih ada sampai sekarang dan sudah memasuki tingkat tiga perkuliahan.
Itu semua adalah anugerah Tuhan. Dan saya hanya bisa bersyukur dan menjalankan perintah Tuhan dalam hidup saya. Kalau dulu saya tunduk dalam kendali Iblis, maka sekarang saya tunduk di bawah kendali Tuhan. Tidak semua dapat saya tuliskan di sini dan pastinya ada kisah-kisah yang tertinggal dan tidak tercatat. Bahkan masih banyak perbuatan Tuhan yang sudah dikerjakan-Nya dalam hidup saya dan karena keterbatasan maka saya tidak dapat menuliskan semuanya dalam kesaksian ini. Namun pada intinya adalah Tuhan itu dahsyat dan ajaib. Tak terselami kasih-Nya. Menerima sampah seperti saya dan memulihkannya menjadi alat bagi-Nya. Oleh sebab itu biarlah kesaksian ini menjadi berkat yang luar biasa bagi para pembaca. Percayalah kepada Tuhan!!! Bersyukur selalu dalam segala keadaan…. Amin! Tuhan memberkati!!!!
Untaian kalimat diatas adalah sebuah kesaksian kisah  nyata, sekeras apapun hati kita lari menjauh dari Tuhan akan titik di mana Tuhan akan meluluhkan hati manusia tersebut. kekecewaan yang di alami sang penyaksi mungkin banyak di alami oleh orang yang ada di sekitar kita, mungkin mereka terjebak di dalam gelapnya ikatan Iblis, terjerat dalam kenikmatan Narkoba, mungkin mereka putus asa dengan keadaannya. Hanya doa yang dapat mengubah segalanya, doa dari sang mama penyaksi yang tidak ada putus – putusnya yang dapat membebaskan anaknya dari dunia gelapnya. Tuhan tidak pernah tutupmata dengan keadaan kita, Dia tetap merancangkan kebaikan bagi prang – orang yang di kasihinya. Akhirnya sang penyaksi tersebut kini hidupnya di ubahkan total dan dia di pakai Tuhan secara Luar biasa, menjadi sahabat dan saudara saya yang sangat luar biasa, kesaksian dia (yang secara lengkap
) menjadi berkat banyak orang bagaimana dia bisa lepas dari dunianya yang gelap. Tuhan mengasihi saya dan saudara, Dia mengizikan hal – hal yang buruk dan jahat terjadi dengan tujuanuntuk kemuliaan NamaNya, dan semua orang akan melihat kemuliaan Allah. Gbu