Penderitaan
dan Kedaulatan Allah
Tulisan
ini dituliskan untuk membawa kepada para pembaca yang memberikan waktunya untuk
memperoleh pengertian dan pemahaman yang baru mengenai penderitaan yang begitu
nyata di dalam kehidupan manusia, sebagian orang bahkan mungkin banyak
orang berpandangan bahwa penderitaan
merupakan suatu hal yang sangat mengerikan karena penderitaan sangat merenggut
kenyamanan dan sangat mengusik hari – hari dan waktu – waktu yang dijalani.
Penderitaan
yang begitu kompleks menimbulkan pertanyaan yang tidak bekesudahan, terutama
oleh kaum Atheis (selain atheis orang – orang beragama juga tidak sedikit yang
mempertanyakannya) yang mengajukan
pertanyaan mengenai penderitaan mengapa harus ada. kaum Atheis mempertanyakan
tentang kejahatan dan penderitaan yang
terkait langsung dengan Tuhan, mereka mempertanyakan eksistensi Tuhan yang mahabaik, mahakuasa, mahatahu, mahaadil. Kejahatan dan Penderitaan itu merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan, keduanya dapat menimbulkan sebab dan akibat dari kedua
hal tersebut. Asumsi – asumsi tanpa dasar dan tidak memiliki standar yang
sah para Filsuf mengatakan bahwa sifat
Allah yang mahatahu, mahakuasa,dan maharahim tidak cocok dengan adanya
kejahatan dan penderitaan di dunia ini.[1]
Bentuk kejahatan dan penderitaan yang
dimunculkan oleh para orang – orang yang berusaha menyerang keimanan Theisme
dalam berbagai bentuk. Bagi para filsuf agama ada dua
kategori umum yang sering digunakan untuk menjelaskan mengenai kejahatan
yaitu kejahatan alam (natural evil) dan
kejahatan moral (moral evil). Menurut John Hick sebagaimana disadur oleh
Meister, penderitaan karena kejahatan moral itu berasal dari manusia itu seperti contoh pikiran kejam dan
ketidakadilan yang teraplikasi di dalam perbuatan mereka. Golongan yang
termasuk di dalam Kejahatan moral
yaitu “tindakan” seperti berbohong,
memperkosa, membunuh, dan lain sebagainya juga “karakter” seperti kedengkian,
keserakahan, iri hati dan sebagainya. Berbeda dengan Penderitaan yang
disebabkan karena alam itu merupakan
sesuatu yang berada diluar batas kemampuan pikiran dan tindakan manusia. Yang
sangat jelas terlihat seperti wabah penyakit, bencana alam, dan lain
sebagainya. kontras dengan penderitaan yang disebabkan oleh alam yaitu
penderitaan yang disebabkan oleh alam
namun penyebab utamanya adalah ulah manusia itu sendiri yang tidak
diperhitungkannya sebelummnya dan masuk dalam kejahatan moral[2].
Ada anggapan bahwa Penderitaan itu merupakan sesuatu persoalan filosofis yang
berujung kepada pertanyaan yang mempertanyakan keberadaan Allah. sama dengan
Filsuf – filsuf yang lainnya yang mempertanyakan tentang keberadaan Allah
seorang Filsuf bernama J.L. Mackie
berargumentasi melawan Allah melalui bukunya yang berjudul The Miracle Of Theisme,” jika ada Allah yang baik dan berkuasa, dia
tidak akan mengizinkan kejahatan yang tidak bermakna ini, tetapi karena ada
banyak kejahatan yang tidak bermakna dan tidak dapat dibenarkan, maka Allah
tradisional yang baik dan berkuasa tidak
mungkin ada. beberapa dewa tertentu mungkin ada
atau tidak ada, tetapi Allah tradisional tidak ada.[3]
Namun
dalam tulisan ini yang disadur dari beberapa buku sebagai dasar dalam penulisan
ini, dan salah satu buku dari karangan John Piper yang berjudul Penderitaan dan
Kedaulatan Allah sebagai buku pokok dalam tulisan saya ini, saya ingin
memaparkan melalui tulisan ini mengenai Allah yang memiliki kedudukan yang
paling tinggi karena saya sebagai seorang
Theisme saya percaya bahwa Allah memiliki kedaulatan penuh atas
ciptaanNya yang Dia ciptakan, Dia sebagai Seniman dan Arsitek Agung yang
memahami ciptaannya dalam kondisi seperti apapun. Saya meyakini kemutlakan
Allah, kekekalanNya, dan ketidak terbatasannya. Berbeda dengan yang lainnya yang
penuh dengan kefanaan. Otoritas tertinggi adalah kepunyaan Allah, Dia sumber
dari segala kebijaksanaan, Dia adalah yang terbaik bagi orang yang berharap kepadaNya, bagi Jiwa yang mencari Dia(Rat
3:25)[4].
Banyak
orang – orang yang mengalami penderitaan yang tinggal dalam dunia kesakitan dan
kehilangan dimanapun mereka tinggal, mungkin anda yang saat ini sedang membaca
tulisan saya adalah orang yang mengalami penderitaan karena kesakitan anda yang
belum mendapat kesembuhan atau penindasan dan permasalahan yang tidak
terselesaikan, atau bahkan anda sedang menghadapi kematian, siapapun anda yang
membaca tulisan ini saya berdoa bahwa tulisan ini menjadi saluran berkat Tuhan
untuk anda dapat memperoleh jawaban dari pertanyaan – pertanyaan yang ada dalam
benak anda.
Tulisan
ini akan mencoba membantu para pembaca untuk memahami tentang kedaulatan Allah
yang benar – benar berdaulat atas segalanya termasuk berdaulat atas Iblis, ada
beberapa aspek kedaulatan Allah atas penderitaan dan tangan iblis di dalamnya
yang disampaikan di dalam tulisan ini, kedaulatannya yang dimakasudkan bukan
hanya sekedar Allah memiliki kuasa dan hak untuk mengatur segalanya, namun
memang mengatur segalanya karena memiliki alasan yaitu demi kebijaksanaan dan
maksudNya yang kudus.
1. Allah
Berdaulat atas pemerintahan Iblis atas Dunia yang dideligasikan
Di
dalam dunia ini seperti yang Alkitab katakana bahwa Iblis memiliki kekuasaan atas dunia (Yoh
12:31;14:30;16:11), dan akan sangat terlihat jelas saat kita membaca Lukas
5:5-7, iblis menunjukan status dia sebagai penguasa dunia dengan cara
memberikan tawaran kepada Yesus untuk
menyembah Iblis dan akan diberikan seluruh kekuasaan dan kemuliaan dunia. Iblis
dapat menggunakan orang – orang tertentu untuk menunjukan kekuasaannya di dunia
ini, namun itu semua bukan kebenaran yang sesungguhnya itu hanya sebagian dari
kebenarannya, bisa saja Iblis mengunakan orang – orang tertentu untuk
memberikan kesakitan dan penderitaan, mungkin Iblis menggunakan ISIS untuk
menjadikan penderitaan, Hilter, musoli,
atau tokoh – tokoh lain yang menyebabkan banyaknya kesakitan ,
penderitaan bahkan kematian, namun yang harus diketahui adalah bahwa semua itu
terjadi tidaklah mutlak atas kekuasaannya Iblis
dapat melakukan itu karena semua atas Seizin TUHAN, tanpa Izin dari Tuhan Iblis
tidak dapat berbuat apa – apa. Sekalipun bangsa - bangsa
bergerak ingin melawanNya (Maz 2: –2-4), Allah berkuasa atas bangsa –
bangsa dan atas pemeritahan – pemerintahan dan yang paling penting asalah Allah
berkuasa atas kekuasaan Iblis yang ada dibelakang mereka. mereka tidak akan
bisa berbuat apa – apa tanpa izinNya, mereka tidak dapat bergerak di luar
kedaulatan Allah[5].
2. Allah
berkuasa atas malikat – malaikat Iblis
(setan – setan dan Roh – Roh Jahat)
Setan
adalah pengikut Iblis dan jumlahnya sangat (Mat 8:31; Yak 2:19;Luk 7:21) banmat 10:1; yak yang menguasai kehidupan
dunia supranatural. Na mun kekuassaan
mereka tidak sebanding dengan kekuasaan Yesus, tidak menggunakan kata –
kata yang panjang – panjang hanya beberapa patah kata saja, terlihat saat Yesus
menyembukan orang gila yang kerasukan banyak setan, hanya mengatakan “pergilah”
maka setan – setan pun pergi, roh – roh jahat patuh kepadaNya (mrk 1:27), jadi
sangat jelas kuasa siapa yang lebih luar biasa? Bersama Yesus kita dapat
menghadapi perkara yang baiktan dengan Iblis dan mereka harus mengahapi pribadi
yang berdaulat atas segalanya.
3.
Allah
berkuasa atas tangan Iblis di dalam penganiayan
Orang
– orang Kristen mengalami penderitaan yang disebabkan oleh penyaniayaan mereka
digambarkan menghadapi singa yang mengaung- ngaung yang berjalan berkekliling(1 Petr5:8-9) yang dapat
menelan mangsanya kapan saja saat dijumpainya dan menghancurkan iman orang –
orang percaya kepada Kristus. penderitaan yang dialami ini apakah berda diluar
kehendak Allah? Rasul Petrus memberikan jawabannya dalam 1 Petrus 3:17 sebab
lebih baik menderita karena berbuat baik karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari
pada menderita karena berbuat jahat.” Jika Allah berkehendak kita menderita
karena kita berbuat baik, maka menderitalah kita.
4.
Allah
berkuasa atas kuasa Iblis Mengambil
Hidup
Iblis
dapat merenggut kehidupan kita karena seca jelas alkitab menuliskan dalam Yohanes 8:44
dikatakan “ia adalah pembunuh manusia sejak semua” , dan lebih ditekankan lagi bahwa
Iblis mengambil hidup orang – orang Kristen yang setia. Sekalipun keadaan orang
percaya seperti harus menghadapi penderitaan dan harus mengalami penjara dan
lain – lain, yang harus kita lakukan adalah jangan takut dan kita harus setia
sampai mati karena pada akhir ceritanya adalah kita akan memperoleh mahkota
kehidupan (Wahyu 2:10). Dalam kedaulatan Allah dan izin Allah tidak ada kekuatan yang dapat melemparkan
kita kedalam kematian, baik dari setan, jin, atau sejenisnyan jika Allah
mengizinkan kita tetap hidup maka kita akan hidup. Allah yang memberikan
keputusan akhirnya bukan setan, Jika kita dikehendaki mati matilah kita, jika
kita dikehendaki hidup hiduplah kita.
5.
Allah
berkuasa atas tangan Iblis di dalam bencana Alam
Kisah
Ayub pada saat mengalami penderitaan yang luar biasa, penderitaan yang tidak
seharunya dia rasakan. Di balik penderitaan Ayub ada mufakat antara kedua belah
pihak yaitu Allah dan Iblis, di mana Iblis menantang Allah untuk membuktikan
bahwa Ayub akan mengutuki Allah jika keadaan hidupnya tidak enak. Dan Ayub
merasakan penderitaan yang disebabkanoleh kekejian manusia dan bencana alam yang
menyebabkan dia kehilangan harta dan anak-anaknya. Namun respon yang Ayub
berikan adalah berbeda dari apa yang Iblis pikirkan, respon yang Ayub berikan
bukanlah kutukan melaikan penyembahan yang diberikan kepada Allah (Ayb 1:20-21)
dan Ayub tidak berbuat dosa dalam semuanya itu. Allah yang berukuasa atas
segalanya, baik obak, angina, dan semua yang alam semesta, Yesus mengatakan
DIAM! TENANGLAH! Danau menjadi teduh dan angina menjadi reda (Mrk 4:39; Mzm
135:5-7; 148:7). Pikiran Iblis licik, Picik dan sangat buruk pada akirnya
sifatnya sangat merusak, namun sekali lagi bahwa tetap Allah lah yang berkuasa
dan Allah yang berdaulat atas semuanya, tanpa seizin Tuhan Iblis tidak dapat
berbuat apa-apa.
6.
Allah berkuasa atas Kuasa Iblis untuk
mendatangkan Penyakit.
Adanya
Penyakit dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu penyakit yang karena disebabkan oleh
kesalahan diri sendiri, penyakit
yang disebabkan oleh Iblis, dan penyakit yang terjadi secara alami. Namun dalam
bagian ini yang akan dibahas adalah penyakit yang disebabkan Iblis.alkitab
sangat menyatakan dalam Kis rasul 10:38 dikatakan bahwa “ orang sakit yang
dikuasai Iblis” dalam Lukas 13 ada seorang wanita yang sakit bungkuk selama
delapan belas tahun yang diakibatkan oleh Iblis, dengan bukti yang ada tidak
dapat disangkal lagi bahwa Iblis juga adalah penyebab sakit penyakit. Kesembuhan yang Yesus lakukan merupakan
pernyataan dari kerajaan Allah dan kemenangan atas seluruh pekerjaan Iblis.
Adalah baik dan benar jika kita berdoa meminta kesembuhan kepada Allah. saat kita berdoa sudah Pastia Dia akan
menjawabnya, Firman Tuhan katakana bahwa saat kita minta roti Bapa tidak akan
memberi batu, jika kita meminta Ikan Dia tidak memberi ular, namun pada saat
kita meminta dan yang diberi bukan seperti yang kita harapkan mungkin bukan
roti, atau mungkin juga bukan ikan, dan
apapun yang Bapa berikan itu semua akan menjadi kebaikan bagi kita. Saat
melihat kisah sangat lah jelas bahwa Tuhanlah yang memiliki kedaulatan
tertinggi, Iblis tidak bisa menyentuh Ayub sama sekali jika tanpa Tuhan
mengizinkannya untuk dapat menyentuh Ayub.
7.
Allah
berkuasa atas penggunaan Binatang dan Tumbuh – tumbuhan oleh Iblis
Penderitaan
yang kita alami terkadang itu adalah dari akibat dosa kita sendiridan tidak
menutup kemungkinan juga karena dosa orang lain. Iblis adalah penggoda dan pencoba (Mat :3; 1 Tes
3:5). Karena pada awalnya Iblis adalah penggoda yang ulung pada saat dia
menggoda Hawa yang berdapak kepada kutuk dan penderitaan (Kej 3:14-19; Rm 8:21-23). Kedaulatan Allah
melebihi dari pencobaan yang dilakukan iblis. Jika melihat penyaliban Yesus
bukan Iblis lah yang bertanggung jawab, namun Allahlah yang bertanggung jawab.
Melihat dari proses dari Yudas Iskariot menghianati Yesus , itu merupakan
penggenapan kita suci (Kis 1:16), penyerahan Yesus itu merupakan rencanaNya
Allah( Kis 2:23). Iblis tidak berdaulat atas godaan – godaan yang ada Allah yang berdaulat.
8.
Allah
yang berkuasa atas kuasa Iblis untuk Pembutaan Pikiran kita
Iblis
masuk kedalam neraka untuk menjalakan penghukuman dan merasakan penderitaan
yang tidak berujung dan penderitaan di dalam neraka adalah penderitaan yang paling buruk. Karena Iblis sudah pasti dia di neraka maka
iblis harus mencari pengikut sebanyak – banyaknya untuk merasakan apa yang
mereka rasakan, maka dari itu Iblis menyesatkan banyak orang (Wahyu 20:10).
Orang – orang yang buta akan Injil Kristus, karena Injil Kristus adalah Injil
yang menyelamatkan setiap orang yang
percaya (Rom 1:16). Tidak ada orang yang orang yang sudah dibenarkan oleh darah
Yesus masuk neraka (Rm 5:9).hanya mereka yang gagal untuk menerima karya
penggantian Kristus yang menyerap murkalah yang akan menderita murka Allah.
mereka yang tidak percaya adalah orang yang sudah dibutakan oleh ilah zaman ( 2
kor 4:4), Allahlah yang berkuasa menghapuskan kebutaan di ayat yang berikutnya
2 Kor 4:6 Allah akan mengubahkan yang gelap menjadi bercahaya. Kita yang buta,
kita yang mati secara rohani karena dosa dan pelanggaran kita namun Allah
karena kasih karunia Allah menjadikan kita hidup bersama – sama dengan Kristus
(Efs 2:5). Iblis merupakan musuh yang mengerikan namun dia tidak memiliki
kekuatan kareana Allah yang berdaulat. Ini alasan mengapa kita selamat.
9.
Allah
berkuasa atas Jerat Rohani Iblis
Ada
dua cara yang digunakan oleh Iblis untuk
memperbudak manusia yaitu dengan cara penderitaan yang membuat manusia
berfikir bahwa Allah tidak ada dan Allah tidak layak dipercaya. Cara yang kedua
adalah dengan cara kesenangan dan kemakmuran yang membuat kita berfikir bahwa
kita telah memiliki segalanya dan kita sudah memiliki segalanya yang kita
perlukan sehingga Allah tidak relevan lagi. Allah itu ban ik memanglah itu
faktanya dan kemakmuran/ kesenangan tidak dapat dibandingkan dengan nilai
Allah. namun jika Allah memilih untuk mengtasi pemberontakan kita dan ahambat Iblis maka tidak ada yang dapat
menghalangiNya. Kita (khususnya saya)
harus bertobat namun Iblis benci pertobatan kita, jika kita bertobat
maka kita akan dibebaskan dari jerat di Jahat, dan menggunakan hari kita
merayakan kemerdekaan dan menyebarkannya kepada yang lain. Kejahatan dan
penderitaan bukanlah yang terhebat. Allahlah yang terhebat. Iblis pencita
kejahatan dan penderitaan juga tidak hebat. Allahlah yang berdaulat dan hebat[6].
Tidak
ada yang dapat memisahkan kita dengan kasih Kristus penderitaankah,
kesusahankah, penganiayaan, kelaparan atau ketelanjangan dll. Bagaimana dan
apapun keadaan kita saat ini Allahlah yang mengendalikan semuanya Allah yang
berdaulat atas apa yang terjadi, secara manusia sepertinya tidak baik untuk
kita namun apa yang tidak baik buat kita Allah memiliki rencana baik untuk
kita. Apa yang mungkin kita anggap tidak berguna dan merugikan kita terkadang
itulah yang Allah gunakan untuk memahat hidup kita, baik kepedihan, atau
kelemahan kita , penderitaan kita, atau penindasan yang sedang terjadi. Saat
kita dalam masa – masa tersebut sudah seharusnya kita memperdalam
ketergantungan kita kepada Kristus untuk kekuatan kita setiap harinya karena
Dia yang berdaulat atas hidup kita., semakin kita lemah semakin kita bersandar
dan semakin kita besandar semakin kita memperoleh kekuatan dan bertumbuh dalam rohaninya, bahkan
sekalipun tubuh kita merosot, jangan mengeluh sekalipun duri dalam daging kita
menyakitkan[7].
Tuhan berdaulat atas segalanya.
Semoga
tulisan sederhana ini dapat menjadi berkat bagi para pembaca untuk meresponi
penderitaan yang sedang dialami dengan benar dan memiliki pemahaman bahwa Allah
berdaulat atas apa yang terjadi kepada saya, harapan saya tulisan ini menjadi
penguat bagi kita semua untuk dapat menjadi kehidupan dengan menyandarkan
kepada kekuatan Tuhan, dan kita harus menyampaikan apa yang kita dapatkan
kepada orang – orang yang mengalami hal yang sama dengan apa yang kita alami
supaya mereka dapat mengerti bahwa Kristus mengasihi mereka.
Luangkan sedikit waktun
untuk sama – sama berdoa dengan saya: “Bapa yang bertahta diatas kerjaan sorga
Engkulah Tuhan yang berdaulat atas segalanya yang ada. ya Tuhan kami tau bahwa
hal yang kami anggap buruk yang terjadi dalam kehidupan kami itu semua
mendatangkan kebaikan dan nama Mu akan dipermuliakan, beri kami kekuatan supaya
kami dapat menguatkan orang – orang yang sedang mengalami apa yang sedang kami
alami dan mungkin lebih parah dari kamidan beri kami kekuatan untuk melawan
Iblis yang terus berusaha menjatuhkan kami. Ajar kami terus Tuhan untuk terus
bersandar kepada Mu, dan terus berharap kepada, tuntun kami untuk terus
berjalan di dalam rencana Mu yang membawa kami kepada Mu, biarlah nama Mu yang
selalu dipermuliakan dan ditinggikan, karena Engkau yang berdaulat atas hidup
kami, dan ajarlah kami untuk menghormati kedaulatan Mu. Amin
[1]
Robert John Ackermann, Agama Sebagai Kritik: Analisis Eksistensi
Agama-Agama Besar (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), hal. 18.
[2]
Meister,
C. V., Introducing Philosophy of Religion,(New York: Routledge,2009) hlm 129
[3] Timothy Keller, Rasio bagi Allah,(Surabaya: Momentum,2008)
hlm 40
[4]
John Piper, Penderitaan dan Kedaulatan Allah, (Surabaya: Momentum, 2009), Hlm 9
[5]
John Piper, Penderitaan dan Kedaulatan Allah, (Surabaya: Momentum, 2009), Hlm
13
[6] Sebagian besar pembahasan tulisan ini di
sadur dari tulisan John Piper,
Penderitaan dan Kedaulatan Allah, (Surabaya: Momentum, 2009)
[7]
Joni Eareckson Tada, Hikmat Seumur Hidup menikmati cara Tuhan menyembuhkan
anda,(Lightpublising,2009) hlm 71