Kamis, 15 Juni 2017

KESELAMATAN DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA



Pengertian keselamatan sangat penting bagi kita orang percaya, pengertian tersebut harus dialaskan dengan dasar kebenaran Firman Tuhan, supaya pemahaman yang dimiliki memiliki dasar yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan. Keselamatan adalah dasar yang harus dipelajari dan dipahami oleh orang yang percaya kepada Yesus. Tanpa pengertian yang benar menganai keselamatan maka orang percaya kepada Yesus dapat tersesat dalam pengertian yang salah. Keselamatan yang orang percaya terima merupakan jalan untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Ilmu yang mempelajari keselamatan adalah soteorologi, berasal dari bahasa Yunani yang memiliki pengertian ilmu yang mempelajari tentang keselamatan (soter = keselamamatan, logia= ilmu). 

  Pengertian Keselamatan 


Keselamatan memiliki arti dasar pembebasan dari situasi di luar kemampuan seseorang membebaskan dirinya sendiri. Secara umum keselamatan berasal dari akar kata selamat, yang berarti terhindar dari segala sesuatu yang dianggap suatu bahaya, malapetaka, atau musibah. Alkitab memberikan pengertian keselamatan adalah karya Allah dalam pengupayaan umat bebas dari perbudakan dosa dan membawanya ke situasi kemuliaan melalui Yesus Kristus. Terminologi keselamatan dalam perjanjian Lama berasal dari kata “Yasa” (yasa) dan “Yesua” (yesua). Kata ini hanya ditemukan dalam bentuk Niphal (passif) dan Hiphil (aktif), yang artinya meyerahkan atau membebaskan. Secara umum dalam kekristenan keselamatan dipahami dengan pengertian terhidar atau bebas dari neraka dan masuk kesurga. Karena keselamatan ini merupakan karya usaha Allah yang diberikan kepada manusia yang melepaskan orang percaya lepas dari perbudakan dosa pemahaman yang benar terhadap keselamatan menentukan tindakan yang benar juga yang sudah seharusnya orang Kristen lakukan. Keselamatan yang Tuhan Yesus berikan memberikan perubahan status, manusia yang berdosa dibenarkan karena pengorbanannya di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya pada hari ke tiga. Yesus yang tidak berdosa menanggung dosa kita supaya kita tidak binasa. Alkitab dengan Jelas menuliskan bahwa orang-orang yang menaruh kepercayaan kepada Tuhan Yesus diselamatkan (Kis. 16:31). 


Keselamatan yang orang percayai peroleh itu bukan karena usaha dari manusia sendiri, keselamatan itu merupakan Tugas Tuhan Yesus. Keselamatan ini adalah anugerah yang terbesar yang manusia terima, dalam penerimaan anugerah tersebut dibutuhkan respon dari manusia, diperlukan perjuangan dalam meresponi keselamatan tersebut. Respon atau perjuangan ini tidak dapat dikategorikan sebagai usaha manusia untuk memperoleh keselamatan tersebut karena sebagaimana hebatnya perbuatan manusia tidak akan pernah bisa untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Pemahaman ini harus dipahami dengan benar supaya kita tidak salah mengerti dalam memahami perjuangan yang harus manusia lakukan. Manusia menerima keselamatan dan menerima kemerdekaan di dalam kemerdekaan tersebut terdapat tanggung jawab yaitu untuk memenuhi kehendak Allah. Tanggung jawab ini tidak dapat disebut sebagai syarat supaya memperoleh keselamatan tersebut, tanggung jawab tersebut adalah respon dari anugerah yang telah diberikan dengan perkataan lain sebagai bentuk ucapan syukur terhadap anugerah yang tidak akan mungkin diperoleh dengan usaha manusia. Anugerah keselamatan yang Allah berikan kepada manusia mencakup tiga jenis waktu yaitu masa lalu,masa sekarang, dan masa depan. Orang percaya yang menerima anugerah keselamatan mengalami pemindahan posisi saat belum menerima keselamatan tersebut mereka dalam kegelapan berpindah kepada terang, dalam keberdosaan menjadi dibenarkan, dalam perseteruan dengan Allah diperdamaikan dengan Allah. Kondisi yang diterima oleh manusia yang terhindar dari neraka dan diperkenankan masuk surga itu merupakan buah keselamatan. Ada korelasi yang kuat antara keselamatan dengan tanggung jawab dari penerima keselamatan tersebut. 

Esensi dari keselamatan itu tidak hanya berhenti di ranah manusia yang terhindar dari neraka dan diperkenankan masuk surga, namun ada tindakan aktif dari manusia yang menerima keselamatan tersebut. Tindakan aktif tersebut menjadikan manusia memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Hubungan yang benar dengan Tuhan merupakan bukti dari ketertundukan kepada sang Penebus. Patokan dari ketertundukan yang harus manusia lakukan adalah sesuai dengan standarnya Allah. Manusia harus mencapai stadar Allah yaitu menjadi sempurna seperti Tuhan sempurna. Keselamatan yang diterima oleh orang berdosa yang dipancarkan dalam kehidupan keseharian manusia yang terdapat unsur-unsur standar Allah yang dapat terlihat melalui tindakan tanggung jawab manusia.
Harus ada kerjasama yang baik dalam usaha keselamatan yang dilakukan oleh Allah yang diresponi oleh manusia. Allah telah melimpahkan anugerah kehidupan kekal kepada orang percaya yang memperoleh kehidupan baru yang kekal. Kehidupan baru ini membawa manusia yang berdosa kepada pengenalan Allah dan memiliki persekutuan dengan Allah melalui Yesus Kristus (Yoh. 17:3, 1 Yoh. 5:11), oleh karena itu diperlukan respon manusia sebagai bentuk bukti dari kerja sama antra Pihak yang menyelamatkan dengan yang diselamatkan. Adanya perjuangan yang manusia harus lakukan, perjuangan itu adalah menyatakan ketertundukan kepada sang penyelamat melalui pengaplikasian standar Tuhan yang harus sesuai dengan karakter Yesus Kristus di dalam seluruh aspek kehidupan manusia (sesuai dengan kehendak Tuhan). Perjuangan sebagai respon atas keselamatan yang telah diterima harus dilakukan dengan takut dan gentar (Filipi 2:12), perjuangan yang dilakukan harus menggunakan kekuatan ekstra (Ibr. 12:4), perjuangan yang dibandingkan dengan perjuangan Tuhan Yesus di dalam melaksankan jalan salib sebagai jalan penebusan dosa (Ibr. 12:2-4). 


 Pengorbanan yang Yesus lakukan harus sebanding dengan perjuangan yang manusia lakukan untuk memperjuangkan dan mempertahankan keselamatan yang diberikan. Tuhan Yesus sudah memberikan hidup-Nya untuk menyelamatkan manusia, namun manusia juga harus meresponi pengorbanan Yesus dengan perjuangan dan tanggung jawab yang besar bukan supaya memperoleh keselamatan namun merupakan respon ucapan syukur sebagai pribadi yang diselamatkan. Dan menggunakan prinsip berhutang yang tidak mungkin dapat terbayarkan. Bukan karena kuat usaha mamnusia namun semua karena anugerah.



sumber yang di sadur: Kamus Besar bahasa Indonesia, Edisi Keempat, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2008. French L Arrington, Doktrin Kristen Prespektif Pentakosta (Jakarta: Departemen Media BPS GBI, 2004). Alan Richarson, The Interpreter’s Dictionary of The Bible, (New York:NashvilleAbingdon Press, 1962). Eratus Sabdono, Apakah Keselamatan itu Bisa Hilang? (Jakarta: Rehobot Literatur, 2016).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar